Jumat, 10 Agustus 2018

LEBIH DEKAT DENGAN IKAN HIU GERGAJI


 

HIU GERGAJI (Pristis microdon) adalah ikan yang hidup di Danau Sentani. Hiu gergaji juga populer dengan nama pari atau hiu sentani karena memang endemik di Danau Sentani, Papua. Orang barat menyebutnya Largetooth Jawfish yang berarti ikan hiu bergigi besar. Ikan ini termasuk ikan air tawar dan berkembak biak dengan cara ovovivipar.

Hiu gergaji

Walaupun penampilan hiu gergaji cukup mengerikan, namun bukan berarti ikan ini menjadi penguasa di Danau Sentani. Fakta di lapangan menunjukkan populasi anggota famili Pristidae yang bernama Latin Pristis Microdon ini terus menyusut. Ikan yang menyebar di Australia, India, Papua Nugini, Afrika Selatan dan Thailand ini tergolong penghuni air tawar dan menyukai daerah tropis. Biasanya mereka hidup di danau-danau besar, sungai besar atau rawa-rawa tertentu. Di Indonesia ikan hiu gergaji terdapat di Sungai Digul, Sungai Mahakam (Kalimantan), Sungai Siak dan Sungai Sepih

Hiu gergaji atau Saw Shark memiliki moncong panjang mirip mata pisau yang dilengkapi serangkaian gigi layaknya gergaji bermata dua. Ikan ini mirip pari gergaji, tapi berbeda pada letak celah insang. Celah insang hiu gergaji terletak pada sisi kepala sedangkan pari gergaji berada di bawah kepala. Jumlah celah insang hiu ini ada enam.

Tubuhnya pun cukup ramping dengan dua sirip dada. Hidupnya di dasar perairan berlumpur pada kedalaman 40 meter dan perairan payau. Hiu jenis ini merupakan pemakan berbagai jenis ikan, penjelajah lautan, dan tidak berbahaya bagi manusia (tidak buas). Daerah persebarannya di seluruh perairan pantai Indonesia dan Indo-Pasifik.

DESKRIPSI

Ikan ini senang memangsa ikan-ikan berukuran sedang atau yang berbadan lebih kecil. Ukuran tubuh hiu gergaji sendiri lumayan besar, mampu mencapai 6,6 meter. Mulutnya yang diselimuti gerigi tajam cukup ampuh untuk melumpuhkan mangsanya dalam sekejap mata. Padahal menurut beberapa ahli, pandangan mata hiu gergaji tidak terlalu baik, bahkan cenderung buram. Mereka lebih mengandalkan daya penciumannya yang lumayan tajam.

Ikan ini mempunyai 14 hingga 22 gigi gergaji di setiap sisi, di mana digunakan sebagai alat mencari makanan, dan juga alat pertahanan terhadap musuhnya. Tubuhnya tergolong ramping dibandingkan dengan hiu sejenis. Ini menyebabkan mereka bisa berenang dengan kecepatan di atas rata-rata dan dengan mudah melesat mengejar mangsa. Tubuh hiu jenis ini berwarna hitam keabu-abuan. Bagian bawah tubuhnya berwarna lebih pucat atau keputih-putihan. Warna tubuhnya cukup beragam, tergantung di mana habitat mereka.

Hiu gergaji

PERLINDUNGAN

Walaupun penampilan hiu gergaji cukup mengerikan, namun bukan berarti ikan ini menjadi penguasa di Danau Sentani. Fakta di lapangan menunjukkan populasi anggota famili Pristidae yang bernama Latin Pristis microdon ini terus menyusut. Ikan yang menyebar di Australia, India, Papua Nugini, Afrika Selatan dan Thailand ini tergolong penghuni air tawar dan menyukai daerah tropis. Biasanya mereka hidup di danau-danau besar, sungai besar atau rawa-rawa tertentu. Di Indonesia ikan hiu gergaji terdapat di Sungai Digul, Sungai Mahakam (Kalimantan), Sungai Siak dan Sungai Sepih.

Ikan ini mulai sulit dijumpai karena itu ia masuk dalam daftar merah IUCN, yakni daftar spesies yang dilindungi karena sudah terancam punah. Populasi ikan ini makin berkurang akibat kian kecilnya habitat hidup mereka seiring makin bertambahnya populasi manusia. Di samping itu, mereka kerap diburu oleh para kolektor ikan secara tidak bertanggung jawab. Bahkan penduduk setempat masih sering menangkapnya karena dianggap sebagai predator ikan-ikan lain.


DAERAH PENYEBARAN
Ikan yang menyebar di Australia, India, Papua Nugini, Afrika Selatan dan Thailand ini tergolong penghuni air tawar dan menyukai daerah tropis. Biasanya mereka hidup di danau-danau besar, sungai besar atau rawa-rawa tertentu. Di Indonesia ikan hiu gergaji terdapat di Danau Sentani, Sungai Digul, Sungai Mahakam (Kalimantan), Sungai Siak dan Sungai Sepih.

Melemmay ( Hiu Gergaji dalm bahasa Sentani)

Tubuhnya tergolong ramping dibandingkan dengan hiu sejenis. Ini menyebabkan mereka bisa berenang dengan kecepatan di atas rata-rata dan dengan mudah melesat mengejar mangsa. Tubuh hiu jenis ini berwarna hitam keabu-abuan. Bagian bawah tubuhnya berwarna lebih pucat atau keputih-putihan. Warna tubuhnya cukup beragam, tergantung di mana habitat mereka. Penasaran juga tentang cerita ikan gergaji yang konon pernah ada di Danau Sentani, puluhan tahun lalu.

Diyakini sebagai ikan asli sejak zaman dahulu selain buaya (khamdakhe). Masyarakat Sentani mengenal Ikan Gergaji sebagai Melemay (bahasa sentani-red) di samping ikan asli lainnya. Dinamakan ikan gergaji karena mulutnya yang panjang persis menyerupai alat gergaji, yang di gunakan sebagai alat bangunan untuk memahat kayu, dan berada tepat dibagian atas belahan mulut/moncongnya, yang memanjang ke depan dan dapat mencapai lebih dari satu meter tergantung ukuran dan usia ikan gergaji tersebut. 

Menurut orang tua saya, yang pernah melihat langsung ikan ini di Danau Sentani, jika mereka sedang mencari ikan atau siput di dasar Danau, dapat mendengar gemericik dengan jarak 20 meter, kedengarannya sangat khas, jadi jika mendengar bunyi air seperti itu, biasanya mereka menghindar, atau menyelam saja ke dasar danau, karena ikan gergaji tidak melewati dasar, tetapi pertengahan dari kedalaman air.

DAFTAR PUSTAKA
Froese, Rainer, and Daniel Pauly, eds. (2009). Pristis microdon in FishBase. October 2009 version
G.R. Allen, A.W. Storey, M. Yarrao: Freshwater Fishes of the Fly River. Ok Tedi Mining, Tabubil 2008, ISBN 978-0-646-49605-4.
https://perempuansentani.wordpress.com/2010/05/18/cerita-ikan-gergaji-ikan-raksasa-air-tawar-danau-sentani/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar