Rabu, 05 September 2018

LEBIH DEKAT DENGAN IKAN PAUS BIRU


 

PAUS BIRU (Balaenoptera musculus) adalah mamalia laut yang tergolong dalam subordo paus balin. Panjangnya mencapai lebih dari 33 meter dan massanya tercatat sebesar 181 ton atau lebih. Binatang ini diyakini merupakan hewan terbesar yang pernah diketahui.

Paus yang panjang dan ramping ini memiliki bagian belakang (dorsal) yang berwarna abu-abu kebiruan dan bagian depan (ventral) yang lebih terang. Terdapat paling tidak tiga subspesies paus biru: B. m. musculus di Atlantik Utara dan Pasifik Utara, B. m. intermedia di Samudra Selatan, dan B. m. brevicauda (juga disebut paus biru kerdil) di Samudra Hindia dan Samudra Pasifik Selatan. B. m. indica yang hidup di Samudra Hindia mungkin merupakan subspesies lain. Seperti paus balin lainnya, makanan pokok paus biru adalah crustacea kecil yang disebut krill.

Ekor paus biru di permukaan laut.

Paus biru sangat berlimpah di hampir seluruh samudra hingga awal abad ke-20. Selama lebih dari satu abad, paus ini diburu sampai hampir punah sebelum akhirnya dilindungi oleh komunitas internasional pada tahun 1966. Menurut sebuah laporan pada tahun 2002, terdapat sekitar 5.000 hingga 12.000 paus biru di seluruh dunia yang terbagi dalam sedikitnya lima kelompok.

Penelitian terkini subspesies paus biru kerdil menunjukkan bahwa perkiraan ini mungkin terlalu rendah. Sebelum berlangsungnya perburuan paus, populasi terbesar berada di Antartika, yang jumlahnya kurang lebih sebesar 239.000 (antara 202.000 hingga 311.000). Saat ini konsentrasi kelompok di Samudra Pasifik Utara bagian timur, Antarktika, dan Samudra Hindia jauh lebih rendah daripada angka sebelumnya (kurang lebih 2.000). Terdapat pula dua kelompok lain di Samudra Atlantik Utara, dan paling tidak dua kelompok lagi di Belahan Selatan.

TAKSONOMI 

Paus biru merupakan bagian dari famili Balaenopteridae, yang juga meliputi paus bungkuk, paus sirip, paus bryde, paus sei dan paus minke. Secara evolusioner, famili Balaenopteridae diyakini terpisah dari paus lain dalam subordo Mysticeti pad masa Oligosen. Masih belum diketahui kapan anggota-anggota famili tersebut terpisah satu sama lain.

Paus biru biasanya diklasifikasikan sebagai salah satu dari delapan spesies paus dalam genus Balaenoptera. Ada pula ahli yang menempatkan paus ini dalam genus Sibbaldus, walaupun pengklasifikasian ini tidak disetujui. Analisis rangkaian asam deoksiribonukleat (ADN) menunjukkan bahwa paus biru secara filogenetik lebih dekat dengan paus sei (Balaenoptera borealis) dan paus bryde (Balaenoptera brydei) daripada spesies Balaenoptera lainnya, dan lebih dekat dengan paus bungkuk (Megaptera) dan paus abu-abu (Eschrichtius) daripada paus minke (Balaenoptera acutorostrata dan Balaenoptera bonaerensis). Jika penelitian lebih lanjut memastikan hubungan ini, mungkin famili Balaenopteridae perlu direklasifikasi.

Pohon filogenetik hewan yang berhubungan dengan paus biru.
Paling tidak tercatat sebelas kasus persilangan antara paus biru dengan paus sirip di alam. Menurut Arnason dan Gullberg, jarak genetik antara paus biru dengan paus sirip kurang lebih mirip dengan jarak antara manusia dan gorila. Sementara itu, beberapa peneliti yang bertugas di Fiji melaporkan bahwa mereka telah mengabadikan citra paus hasil persilangan antara paus biru dan paus bungkuk.

Paus biru dewasa.

Deskripsi pertama paus biru dibuat oleh Robert Sibbald dalam karyanya yang berjudul Phalainologia Nova (1694). Pada September 1692, Sibbald menemukan seekor paus biru yang terdampar di Firth of Forth—seekor jantan dengan panjang 78 kaki—yang memiliki "plat yang hitam dan bertanduk" dan "dua bukaan besar yang bentuknya hampir seperti piramida".

Nama spesifik musculus merupakan istilah dalam bahasa Latin yang dapat berarti "otot", namun dapat juga diterjemahkan menjadi "tikus kecil". Linnaeus, yang menamai spesies ini di dalam Systema Naturae tahun 1758, mungkin mengetahui hal ini dan bermaksud menjadikannya sebagai sebuah ironi. Spesies ini juga disebut sulphur-bottom (bagian bawah sulfur) oleh Herman Melville dalam novelnya Moby-Dick karena bagian bawah yang berwarna jingga-coklat atau semburat kuning yang disebabkan oleh diatom di kulitnya. Nama lain yang pernah digunakan adalah rorqual sibbald (dinamai dari Sir Robert Sibbald), paus biru raksasa dan rorqual besar utara. Nama-nama tersebut kini sudah tidak digunakan lagi.

Istilah paus biru pertama kali digunakan dalam novel Moby Dick, yang hanya menyebutnya secara sepintas dan tidak mengaitkannya secara spesifik dengan spesies ini. Nama tersebut berasal dari kata dalam bahasa Norwegia blåhval, yang dicetuskan oleh Svend Foyn setelah menyempurnakan senapan harpunnya; seorang ilmuwan Norwegia yang bernama G. O. Sars membuatnya menjadi nama umum dalam bahasa Norwegia pada tahun 1874.

 Para ahli membagi spesies ini ke dalam tiga atau empat subspesies: B. m. musculus, paus biru utara yang terdiri atas populasi di Atlantik Utara dan Pasifik Utara; B. m. intermedia; paus biru selatan yang tinggal di Samudra Selatan; B. m. brevicauda, paus biru kerdil yang dapat ditemui di Samudra Hindia dan Pasifik Selatan; dan B. m. indica, rorqual hindia besar yang juga tinggal di Samudra Hindia, walaupun pengklasifikasian ini masih kontroversial karena subspesies ini mungkin merupakan subspesies yang sama dengan B. m. brevicauda


 DESKRIPSI DAN PERILAKU

Paus biru memiliki tubuh yang panjang dan tampak membentang bila dibandingkan dengan tubuh paus lain. Kepalanya datar, berbentuk seperti huruf U, dan memiliki punggung yang terbentang dari lubang sembur hingga bagian bibir atas. Bagian depan mulut dipenuhi oleh plat balin (terdapat sekitar 300 plat, dan masing-masing panjangnya sekitar satu meter) yang tergantung di rahang atas. Antara 70 hingga 118 lekukan (disebut plat ventral) membentang di sepanjang leher dan sejajar dengan panjang tubuh. Plat ini membantu mengeluarkan air dari mulut setelah makan (lihat cara makan di bawah).

Sirip punggung paus ini kecildan berkisar antara 8–70 sentimeter (3,1–28 in) (biasanya 20–40 sentimeter (7,9–16 in)) dengan rata-rata 28 sentimeter (11 in). Sirip ini bentuknya bervariasi; beberapa hanya berupa gumpalan yang hampir tidak terlihat, sementara yang lainnya punya dorsal yang menonjol dan berbentuk seperti sabit. Ketika menuju ke permukan untuk bernapas, paus biru mengangkat bahu dan lubang semburnya di permukaan yang jangkauannya lebih besar daripada paus besar lain seperti paus sirip atau paus sei. Ciri ini dapat digunakan oleh peneliti untuk membedakan spesies-spesies paus. Beberapa paus biru di Atlantik Utara dan Pasifik Utara mengangkat ujung ekornya saat menyelam. Ketika bernapas, paus mengeluarkan semburan kolom vertikal yang dapat mencapai 12 meter (39 ft) (biasanya 9 meter (30 ft)). Kapasitas paru-parunya adalah 5.000 liter. Paus Biru juga punya lubang sembur ganda yang terlindungi oleh splashguard besar agar air tidak masuk saat sedang bernapas.

Kenampakan paus biru dari udara.

Panjang sirip depan paus biru kurang lebih antara tiga hingga 3–4 meter (9.8–13.1 ft). Bagian atasnya berwarna abu-abu dengan pembatas putih tipis, sementara bagian bawahnya berwarna putih. Ujung kepala dan ekor secara umum berwarna abu-abu. Bagian atas paus biru, dan kadang sirip depan, biasanya memiliki belang-belang. Kadar belang tersebut bervariasi dalam masing-masing individu. Beberapa mungkin berwarna warna abu-abu kebiruan seluruhnya, namun yang lainnya menunjukkan variasi biru gelap, abu-abu, atau hitam, yang dipenuhi belang-belang. 

Paus biru dapat menempuh kecepatan 50 kilometers per hour (31 mph) (biasanya ketika berinteraksi dengan paus lain), namun kecepatannya biasanya hanya 20 kilometers per hour (12 mph). Ketika makan, kecepatan berkurang hingga 5 kilometers per hour (3.1 mph).

Paus biru kebanyakan hidup sendiri atau dengan individu lain. Tidak diketahui berapa lama paus hidup bersama. Di tempat berlimpahnya makanan, terdapat 50 paus biru di wilayah yang kecil. Namun, mereka tidak membentuk kelompok yang besar (tidak seperti paus balin lainnya).

 

UKURAN

Paus biru diyakini merupakan hewan terbesar yang pernah diketahui. Sebagai perbandingan, dinosaurus terbesar yang pernah diketahui berasal dari masa Mesozoikum, yaitu Argentinosaurus,[30] yang massanya diperkirakan sebesar 90 ton, meskipun vertebrata Amphicoelias fragillimus diduga memiliki massa 122 ton dan panjang 40–60 meter (yang masih kontroversial).

Paus biru sulit ditimbang karena ukurannya yang besar. Seperti sebagian besar paus yang diburu, paus biru dewasa belum pernah ditimbang secara keseluruhan, tetapi dipotong-potong terlebih dahulu, sehingga perkiraan massa paus menjadi terlalu rendah akibat ketiadaan darah dan cairan lain. Secara keseluruhan, paus biru dari Atlantik Utara dan Pasifik tampaknya lebih kecil daripada paus di perairan sub-Antarktika. Namun, massa paus yang panjangnya mencapai 27 meter (89 ft) tercatat antara 150-170 ton. Massa seekor paus yang panjangnya 30 meter (98 ft) menurut National Marine Mammal Laboratory (NMML) kelebihan 180 ton. Paus biru terbesar yang pernah ditimbang secara akurat oleh ilmuwan NMML adalah seekor betina yang massanya 177 ton.

Karena ukurannya yang besar, beberapa organ paus biru merupakan yang terbesar di dalam kingdom animalia. Lidah paus biru memiliki massa sekitar 2.7 ton dan, ketika terbuka sepenuhnya, mulutnya diperkirakan cukup besar untuk menampung lebih dari 90 ton makanan dan air. Meskipun mulutnya besar, ukuran tenggorokannya kecil dan tak mampu menelan benda yang lebih besar dari bola pantai. Jantungnya bermassa 600 kilogram (1,300 lb) dan merupakan yang terbesar di antara hewan-hewan. Aorta paus biru berdiameter sekitar 23 cm. Selama 7 bulan pertama hidupnya, seekor anak paus biru memperoleh massa tubuh dengan cepat, hingga 90 kilogram (200 lb) setiap 24 jam. Bahkan saat lahir, massanya tercatat sebesar 2,700 kilogram (6,000 lb)—sama dengan kuda nil dewasa.] Otak paus biru relatif kecil, dengan massa sekitar 6.92 kilogram (15.26 lb), atau hanya 0,007% massa tubuhnya. Sementara itu, penis paus biru merupakan yang terbesar di antara semua organisme hidup.

 

DAFTAR PUSTAKA
https://id.wikipedia.org/wiki/Ikan_paus_biru

Tidak ada komentar:

Posting Komentar