Ikan sapu sapu atau ikan bandaraya merupakan salah satu jenis jenis ikan hias air tawar berasal dari Amerika bagian tropis.
Ikan sapu sapu yang dikenal sebagai ikan pemakan alga ini sudah biasa
digunakan untuk ikan pembersih akuarium yang dalam perdagangan
internasional dikenal dengan sebutan ikan pleco atau plecos.
Ikan sapu sapu ini bisa hidup dalam akuarium bersama dengan hampir
semua jenis ikan lainnya baik ikan berukuran kecil atau besar. Namun,
saat ikan ini sudah semakin besar hingga mencapai sekitar 60 cm, maka
tidak akan terlalu aktif.
Selain menjadi ikan pembersih akuarium, ikan ini juga sering
dipelihara sebagai ikan hias sehingga budidaya ikan jenis ini bisa
dijadikan prospek yang bagus untuk berbisnis.
Tidak hanya itu, namun di beberapa daerah, ikan sapu sapu juga
menjadi salah satu jenis ikan yang sering dikonsumsi sehingga semakin
meluaskan pasar penjualannya. Bagi anda yang tertarik, berikut ini akan
kami berikan beberapa cara budidaya ikan sapu sapu hias yang bisa anda
gunakan sebagai referensi sebelum memulai budidaya jenis ikan ini.
7 Jenis Ikan Sapu-Sapu Hias (Pleco) Paling Populer!
1. Ikan Sapu-Sapu Hias Hypancistrus Zebra
Ikan Pleco dengan corak hitam dan bergaris-garis putih peris
seperti zebra ini dinamakan Hypancistrus Zebra. Ikan Sapu-sapu hias yang
berasal dari sungai Amazon ini merupakan ikan Sapu-sapu hias termahal.
2. Ikan Sapu-Sapu Hias Leopard
Ikan Pleco Pseudacanthicus CF Leopardus sering disebut juga
dengan ikan Pleco Leopard ini berasal dari Rio Negro, Brazil. Coraknya
yang persis seperti leopard membuat ikan Pleco jenis ini terlihat unik.
Ikan Pleco Leopard menempati posisi ke dua ikan Sapu-sapu hias termahal
setelah ikan Pleco Hypancitrus Zebra.
3. Ikan Sapu-Sapu Hias Scarlet
Ikan Pleco yang dijumpai di Rio Xingu, Brazil ini merupakan ikan
Pleco jenis Scarlet. Ikan Pleo Scarlet biasanya berwarna biru gelap
disertai totol-totol. Terdapat selimut yang bergurat kuning pada
sirip-sirip ikan Pleco Scarlet.
4. Ikan Sapu-Sapu Hias Royal Pleco
Ikan Sapu-sapu hias yang memiliki panjang tubuh hingga 40 cm ini
adalah ikan Royal Pleco atau Panaque Nigroliatus. Jenis ikan pleco yang
biasanya berwarna kebiruan disertai corak guratan hitam memanjang ini
dijumpai di basic Sungai Teles Pires, Brazil.
5. Ikan Sapu-Sapu Hias Leopard Frog Pleco
Ikan Pleco yang bergaris kuning dan coraknya mirip dengan ikan
Pleco Leopard ini adalah ikan Sapu-sapu hias jenis Leopard Frog Pleco.
Ikan Leopard Forg Pleco dewasa memiliki panjang tubuh sekitar 10 sampai
15 cm.
6. Ikan Sapu-Sapu Hias Small Spotted Cat Pleco
Dari namanya saja sudah menandakan bahwa ikan Pleco jenis ini
adalah jenis ikan Pleco betubuh kecil. Ikan Small Spotted Cat Pleco yang
banyak dijumpai di aliran sungai Amazon melewati Venezuela ini hanya
memiliki panjang tubuh kurang dari 13 cm.
7. Ikan Sapu-Sapu Hias King Tiger
Coraknya yang terlihat seperti harimau, hanya saja warnanya hitam dan putih ini dinamakan ikan Pleco King Tiger.
- Mengenal Sistem Reproduksi
Untuk koloni terkecil memiliki jumlah 1 ekor jantan dan 2 ekor betina yang dalam satu kali bertelur bisa menghasilkan antara 7 hingga 15 butir telur. Nantinya sapu sapu jantan akan mengerami telur sampai menetas dan menjaga anaknya hingga bisa berenang dan mencari makan sendiri. Sedangkan untuk proses berkembangbiak dari mulai telur hingga berukuran 5 cm, membutuhkan waktu setidaknya selama 6 bulan seperti cara budidaya ikan kornet.
- Memilih Induk
Sedangkan untuk kepala sapu sapu betina berbentuk bulat serta detail yang tidak sebanyak jantan. Sesudah itu, anda bisa melakukan pengolonian yakni 1 koloni pleco yang terdiri dari 1 ekor sapu sapu jantan dengan 2 hingga 5 ekor betina. Sesudah pasangan induk didapat, maka proses selanjutnya yakni pemijahan bisa dilakukan.
- Memilih Tempat Budidaya
- Pengisian Air Akuarium
Pastikan juga air dalam akuarium memiliki pH sekitar 6 hingga 7 dan temperatur antara 24 hingga 28 derajat celcius. Kemudian, masukkan air dalam akuarium secara perlahan hingga memenuhi 3/4 bagian dari akuarium.
- Pembuatan Air Diklorinasi
- Pemijahan
Umumnya, ikan sapu sapu ini akan memijah di minggu pertama yang kemudian akan dipindahkan dalam akuarium pemijahan. Jika pemijahan tidak terjadi, maka untuk proses memilih induk serta pemijahan bisa dilakukan kembali 1 bulan berikutnya.
- Pembesaran Sapu Sapu Hias
- Pemberian Pakan
Selain itu, berikan juga buah dan sayuran dengan teratur seperti zucchini, kacang polong mentimun dan juga melon. Selain itu, anda juga bisa memberi brokoli, kacang dan jenis sayur lainnya namun hindari memberikan sayur dan buah yang memiliki rasa asam seperti tomat, jeruk dan sebagainya.
- Atur Pola Makan
Untuk ikan sapu sapu hias omnivora, maka tidak membutuhkan terlalu banyak protein dan diet. Untuk itu, diet paling cocok untuk diberikan diet 20% protein. Sedangkan untuk ikan sapu sapu karnivora, maka diet yang diberikan bisa berupa pakan beku serta pakan hidup yang diberikan bersama dengan pelet atau yang mengandung spirulina.
- Menentukan Substrat
- Substrat pertama: Berupa sebuah goa dengan ketinggian yang sama dengan ikan sapu sapu hias jantan. Untuk panjang 1.5 kali lebih panjang dari ikan sapu sapu jantan dan lebar antara 0.5 hingga 1 kali lebih lebar dibandingkan sirip dada. Untuk jenis substrat ini, sangat tepat digunakan untuk ikan sapu sapu yang tidak menyukai cahaya.
- Substrat kedua: Hampir serupa dengan substrat jenis pertama namun ukurannya lebih luas.
- Substrat ketiga: Ini merupakan substrat yang dibuat oleh ikan sapu sapu hias.
- Membersihkan Akuarium
- Mengatasi Penyakit
Sementara penyakit kedua adalah infeksi bakteri yang bisa terlihat dari bentuk mata ikan yang terlihat tidak wajar dan ikan terlihat tidak terlalu aktif. Untuk mengatasi infeksi bakteri pada ikan sapu sapu hias, maka anda bisa memakai tetracyline sesuai dengan dosis yang disarankan.
- Sistem Panen
Cara Budidaya Lainnya
Selain beberapa cara untuk budidaya ikan sapu sapu hias yang sudah kami berikan diatas, ada beberapa hal lagi yang harus dilengkapi untuk mendukung perkembangan dan pertumbuhan ikan sapu sapu hias. Beberapa diantaranya adalah:- Tambahkan filter: Untuk menyaring berbagai zat berbahaya dan juga kotoran dalam akuarium.
- Tambahkan cahaya: Tambahkan juga dengan pencahayaan yang baik untuk membantu pertumbuhan makanan berupa tumbuhan dalam akuarium. Namun batasi pencahayaan hanya 7 hingga 10 jam per hari untuk menghindari tumbuhnya bakteri dalam akuarium
SUMBER PUSTAKA
https://arenahewan.com/cara-budidaya-ikan-sapu-sapu-hias
https://whatde.com/ikan/jenis-ikan-sapusapu-hias-pleco-paling-populer-p4
Tidak ada komentar:
Posting Komentar