BAHAYA RACUN ALAMI PADA IKAN DAN KERANG
By. Gilang Indra Gunawan
RACUN IKAN
Berikutnya kita berbicara tentang racun ikan
laut tropis biasa. Ditemukan pada ikan di zona tropis, subtropis, dan zona
bersuhu panas. Konsumsi ikan, walaupun ditangkap hidup-hidup, dan segera
dimasak, tetap bisa terkena keracunan makanan.
Di AS itu adalah penyebab utama dari penyakit akibat makanan. Gejala umum dari keracunan makanan termasuk mual, muntah, gastroenteritis, sakit otot, dan dalam kasus paling serius, kematian. Dengan globalisasi memungkinan bagi hewan laut terkontaminasi untuk dijual di pasaran diseluruh dunia, tak satupun yang mengkonsumsi makanan laut terbebas dari ancaman serius. Ada delapan jenis keracunan utama pada ikan dan kerang. Yang paling dikenal luas terkait dengan ikan adalah: CIGUATERA, SCOMBROID , TETRODOTOXIN , dan MERKURI. Jenis paling umum dari keracunan kerang termasuk: PARALISIS, DIARE AMNESIK dan NEUROTOKSIK.
KERACUNAN CIGUATERA
Kita mulai dengan ciguatera yang disebabkan oleh ciguatoxin, suatu racun yang dihasilkan oleh alga bernama dinoflagellate, yang ditemukan di seluruh dunia. Selama bulan-bulan musim panas, dinoflagellate berkembang biak di perairan pesisir menciptakan apa yang disebut mekarnya alga. Ukuran populasinya menjadi begitu banyak sehingga airpun tampak memerah karena pigmen alganya, sebuah fenomena yang dikenal sebagai “gelombang merah.”
Ciguatera berasal dari alga mikroskopik yang hidup di bawah permukaan bebatuan
karang dan alga besar lainnya. Dan alga itu dimakan oleh ikan herbivora dan
berlanjut mengikuti rantai makanannya. Racunnya berkumpul di dalam daging ikan
yang lebih besar. Itulah apa yang biasanya di makan orang-orang dan mereka
menjadi teracuni setelah memakannya.
Ciguatera, adalah jenis paling umum dari
keracunan ikan di seluruh dunia, yang mungkin didapatkan dari konsumsi ikan
terumbu karang tropis, seperti kerapu, kakap, kakap putih, dan ikan kakatua
termasuk salmon yang diternakkan. Setiap tahun diperkirakan 50.000 kasus
terjadi secara global. Sejumlah 400 spesies laut diketahui mengandung
bioaccumulate ciguatoxins, yang 1.000 kali lebih bahaya dibanding arsenik.
Penyakit ini ditandai dengan gejala seperti sakit perut yang sangat hebat,
mual, detak jantung di bawah normal, kejang dan pandangan kabur. Itulah
beberapa gejalanya. Kadang bisa kambuh dengan mengkonsumsi hidangan laut, ayam,
babi, kopi atau alkohol dan mungkin terjadi selama bertahun-tahun setelah makan
ikan tercemar. Ciguatoxin tahan terhadap panas dan dingin, jadi memasak,
mengasapkan, mendinginkan, membekukan dan/atau pengasinan ikan beracun tidak
bisa melindungi konsumen agar tidak sakit. Racun ini juga tidak terdeteksi
karena tidak berbau dan terasa.
Saat orang memakan ikan tercemar ciguatera dan terkena racun ciguatera gejalanya muncul setelah sekitar satu sampai enam jam bahkan lebih dari 24 jam dan kemudian Anda bisa mengalami 30 atau lebih gejala yang berbeda dari satu kejadian keracunan ini. Dan berkisar antara gejala keracunan makanan biasa seperti muntah dan diare, termasuk mual dan sakit sampai efek yang tidak spesifik; sakit kepala, sakit otot, nyeri sendi kemudian banyaknya gejala syaraf termasuk pembalikan suhu badan yang aneh yang menyebabkan sakit jika menyentuh benda dingin, namun Anda juga menderita mati rasa dan kesemutan secara ekstrem. Anda menderita banyak gejala seperti gatal di seluruh tubuh. Ciguatera adalah salah satu keracunan makanan terburuk, karena gejalanya bertahan mingguan, bulanan dan kadang bahkan tahunan. Jadi penyakit yang berlangsung sangat lama, berlarut-larut membuat orang heran, dan kadang mereka bahkan tidak didiagnosa dengan tepat.
KERACUNAN SCOMBROID
Scombroid, jenis keracunan ikan kedua yang
tersebar paling luas setelah ciguatera, adalah akibat mencerna ikan yang membusuk,
dengan gejala yang kadang muncul dalam hitungan menit setelah makan ikan itu.
Ikan yang mungkin mengandung scromboid diantaranya Sardin, Ikan Teri Ikan
Haring, dan Amberjack.
Di antara semua keracunan ikan laut, salah satu yang paling umum di Formosa
(Taiwan) adalah keracunan scombrotoxin, juga dikenal seperti keracunan ikan
histamin, akibat mengkonsumsi ikan merah, seperti Mackerel, Marlin, Bonito, dan
Tuna. Ikan jenis ini mengandung histidin, jadi jika mereka tidak disimpan
dengan baik, bakterinya akan mengubah histidin menjadi histamin. Saat
dikombinasikan dengan asam amino lain seperti putrescin, atau cadaverin, akan
menyebabkan gejala yang mirip dengan keracunan histamin, termasuk ruam, demam,
pusing, sakit kepala, gangguan lambung, muntah dan gatal. Kasus seperti ini
telah terjadi setiap tahun di Formosa (Taiwan) beberapa tahun lalu.
Konsekuensi lain yang mungkin terjadi diantaranya keracunan scromboid termasuk perasaan terbakar di sekitar mulut, kulit wajah mengelupas, detak jantung tidak normal. Memasak dan membekukan ikan tidak akan menetralkan racunnya.
KERACUNAN TETRODOTOXIN
Ikan buntal secara alami memiliki
tetrodotoxin dalam badannya dan keracunan mungkin terjadi setelah memakan
“Fugu” atau masakan Jepang yang dibuat dari ikan Buntal. Tetrodotoxin adalah
salah satu racun alam paling fatal dan 10.000 kali lebih berbahaya dibanding
sianida. Jika orang dewasa hanya mengkonsumsinya sebanyak 0,001 miligram, tetap
bisa berakibat fatal.Tingkat kematian dari keracunan tetrodotoxin diperkirakan
sebesar lebih dari 50%, dan tidak ada penawarnya. Memasak atau mendinginkan
ikan tidak menghilangkan keberadaan racunnya dan jumlah racunnya dalam satu
ekor ikan Buntal bisa membunuh 30 orang dewasa. Selain ikan Buntal, Mola-Mola,
Ikan Pakol, dan Ikan Landak mengandung tetrodotoxin. Spesies ini bisa ditemukan
di air tropis dan semi-tropis di seluruh dunia.
Kasus-kasus dari keracunan ikan Buntal juga telah ditemukan di Formosa (Taiwan)
dan biasanya di negara-negara lain di dunia. Keracunan ini tidaklah umum
terjadi, namun seringkali. Ikan Buntal sebenarnya sangat beracun. Ikan ini
memiliki sejenis elemen neurotoxin. Keracunan ikan Buntal terjadi saat orang
menangkap ikan Buntal dan memakannya. Gejala yang disebabkan oleh keracunan
ikan Buntal termasuk mati rasa di mulut dan lidah. Dalam kasus lebih serius,
mati rasa mungkin menyebar ke badan dan menyebabkan kegagalan pernafasan dan
kematian.
Tetrodoxin bisa mematikan. Pada saat ini, tidak ada cara tepat merawatnya selain dari bentuk bantuan pertama, atau berusaha mengeluarkan racunnya dari perut korban sampai tidak ada yang bisa dikeluarkan. Pada beberapa kasus Anda bisa mengkonsumsi arang aktif yang bisa dicoba dan menyerap racun dan mencegahnya terbawa ke dalam perut dan usus. Namun jika meminum dalam dosis besar dari racun itu adalah fatal. Tetrodotoxin memblok protein pada syaraf yang bernama saluran sodium. Inilah protein yang membuat ion sodium menuju membran syaraf dan itulah bagaimana kita menciptakan listrik biologi dalam badan kita. Jadi tentu saja jika ditutup saluran sodium itu dan mencegah listrik biologis bekerja, pada dasarnya sistem syaraf dan jaringan lainnya seperti otot Anda akan dimatikan. Dan maka karena itu, Anda akan mati.
Tetrodotoxin tidak saja ditemukan pada ikan. Beberapa gastropoda, sejenis
moluska, juga menghasilkan racun ini.
Mengenai gastropoda kecil ini yang lebih
kecil dibanding jempol bukan hanya dagingnya yang beracun, namun juga
pencernaannya. Banyak kasus keracunan terjadi di Formosa (Taiwan), terjadi di
Formosa (Taiwan), seperti Pingtung. Memakan lebih dari sepuluh dari gastropoda
kecil ini bisa membuat nyawa melayang. Ini juga terjadi di Pulau Dongshan.
Tergantung pada intensitas racunnya, kadang makan dua sudah cukup untuk
berakibat fatal. Anda lihat, gastropoda hanya sebesar itu, namun dua saja bisa
membunuhmu.
KERACUNAN MERKURI
KERACUNAN MERKURI
Methylmercury adalah suatu neurotoxin dan
adalah bentuk paling berbahaya dari merkuri, suatu elemen yang terjadi secara
alami, namun juga bisa memasuki lingkungan melalui emisi industri dari sumber
daya seperti pabrik pembakaran batu bara. Penelitian bersama dari Universitas
Harvard dan Penelitian Geologi AS terbit tahun 2009 penyimpulkan bahwa emisi
berisi merkuri dari aktivitas industri yang dibuang ke laut, berubah menjadi
methylmercury oleh bakteri dan kemudian terkumpul secara biologis pada badan
berbagai spesies laut. Seorang ibu yang memakan ikan tercemar merkuri atau
makhluk laut lain membuat janinnya beresiko tinggi menderita cacat lahir
termasuk keterbelakangan mental, kelumpuhan otak, kebutaan dan tuli. Pada orang
dewasa, keracunan merkuri makanan laut bisa menyebabkan hilang ingatan,
gemetar, hilang penglihatan, sakit jantung, dan kematian. Seperti racun lain,
merkuri tidak terdeteksi pada ikan karena tidak berbau dan tidak terasa.
KERACUNAN KERANG PARALITIK
Saxitoxin menyebabkan keracunan kerang
paralitik dan dihasilkan oleh dinoflagellate. Racun di dalam alga ini terkumpul
di dalam badan dari pemangsanya seperti remis, kerang tiram dan scallop. Kerang
tercemar saxitoxin ditemukan diseluruh dunia, namun paling sering ditemukan
pada air hangat.
Ada jenis lain dari keracunan racun laut, keracunan kerang paralitik, yang
tidak biasa namun terjadi di banyak negara. Kita tahu dari namanya bahwa racun
ini berasal dari memakan kerang, seperti Coelomactra antiquate. Racun dari
kerang kira-kira sama dengan tetrodotoxin. Setelah memakannya, akan meracuni
sistem syaraf kita. Juga bisa menyebabkan mati rasa di mulut, lidah dan badan.
Dalam kasus keracunan paling serius, kelumpuhan
otot dan kegagalan pernafasan mungkin terjadi yang diikuti dengan kematian
dalam dua sampai 25 jam.
KERACUNAN KERANG NEUROTOKSIK
Brevetoxin bertanggung jawab terhadap
keracunan kerang neurotoksik dan berasal dari dinoflagellate. Konsumsi makanan
yang mengandung tiram, remis atau kerang bisa menyebabkan gangguan pencernaan,
geli di mulut, tangan dan kaki, ketiadaan koordinasi, dan bahkan pembalikan
suhu seperti ciguatera.
KERACUNAN KERANG AMNESIK
Racunnya dikaitkan dengan keracunan kerang amnesik dari jenis alga merah-bata yang ditemukan di lautan di sekitar Eropa, Amerika Utara, Asia Timur dan Asia Tenggara. Efek yang kurang parah dari keracunan termasuk pusing, sakit kepala, dan kebingungan, namun amnesia dan kematian juga bisa terjadi.
Racun lainnya antara lain seperti asam domoik, yang menyebabkan keracunan kerang amnesik, yang jarang terjadi. Namun seperti tercermin dari namanya yang terjadi adalah mempengaruhi otak manusia dan orang sesungguhnya lupa tentang apa yang terjadi.
KERACUNAN KERANG DIARRHEAL
Gejala lainnya adalah keadaan yang disebut
keracunan kerang diarheal. Sangat jelas lagi dari namanya, keracunan itu
menyebabkan diare hebat dan disebabkan oleh racun bernama asam okadaik. Dan
lagi, dia berasal dari alga mikroskopik yang bisa membentuk ledakan populasi
yang terlihat sebagai bagian gelombang merah Sangatlah sulit merawat sakit
diarenya yang menyebabkan lapisan epithelium usus terlepas dari jaringannya,
jadi tidak seperti sesuatu yang bisa Anda minta ke para ahli kimia dan mendapat
obat anti-diare untuk digunakan sebagai obat.. Ini sejenis diare yang sangat
parah.
Seperti yang kita lihat hari ini resiko yang terkait dengan konsumsi ikan dan kerang sangatlah tinggi dan kemungkinan mengakibatkan kerusakan termasuk kematian.
DAFTAR PUSTAKA
http://suprememastertv.com/ina/services_subt.php?bo_table=healthy_ina&wr_id=144&show=aw&goto_url=m
http://www.lihat.co.id/kesehatan/racun-alami-ikan-yang-membahayakan.html
https://www.deherba.com/keracunan-saat-anda-sakit-karena-makan-ikan.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar