Selasa, 07 Maret 2017

Bahaya Penggunaan Formalin pada Makanan


Bahaya Penggunaan Formalin pada Makanan

Formalin

adalah bahan kimia yang digunakan sebagai pengawet. Sebenarnya formalin berfungsi sebagai desinfektan, tapi disalahgunakan oleh sebagian orang untuk mengawetkan ikan demi mencegah kerugian. Formalin berguna sebagai desinfektan karena membunuh sebagian besar bakteri dan jamur.

Bagaimana mengetahui secara pasti adanya formalin pada produk pangan?

Deteksi formalin secara kualitatif maupun kuantitatif secara akurat hanya dapat dilakukan di laboratorium dengan menggunakan pereaksi kimia.

Bagaimana mengenali kemungkinan suatu produk pangan mengandung formalin sebagai pengawetnya?

Berikut ini terdapat beberapa ciri penggunaan formalin, walaupun tidak terlampau khas untuk mengenali pangan berformalin, namun dapat membantu membedakannya dari pangan tanpa formalin.
 

Ciri-ciri mi basah yang mengandung formalin:










 Ø  Tidak rusak sampai dua hari pada suhu kamar (25derajat Celsius) dan bertahan lebih dari 15 hari pada suhu lemari es ( 10 derajat Celsius)

Ø  Bau agak menyengat, bau formalin

Ø  Tidak lengket dan mie lebih mengkilap dibandingkan mie normal


Ciri-ciri tahu yang mengandung formalin:
 









Ø  Tidak rusak sampai tiga hari pada suhu kamar (25 derajat Celsius) dan bertahan lebih dari 15 hari pada suhu lemari es ( 10 derajat Celsius)

Ø  Tahu terlampau keras, namun tidak padat

Ø  Bau agak mengengat, bau formalin (dengan kandungan formalin 0.5-1ppm)

 
Ciri-ciri baso yang mengandung formalin:
 












 
Ø  Tidak rusak sampai lima hari pada suhu kamar (25 derajat Celsius)

Ø  Teksturnya sangat kenyal

 
Ciri-ciri ikan asin yang mengandung formalin:
 












Ø  Tidak rusak sampai lebih dari 1 bulan pada suhu kamar ( 25 derajat Celsius)
Bersih cerah


Ø  Tidak berbau khas ikan asin tidak mudah hancur, serta tidak dihinggapi oleh lalat bila diletakkan di tempat terbuka.

 Berikut ciri-ciri ikan yang mengandung formalin:
 









Ø  Tidak rusak sampai tiga hari pada suhu kamar (25 derajat Celsius).

Ø  Warna insang merahtua dan tidak cemerlang, bukan merah segar.

Ø  Warna daging ikan putih bersih.

Ø  Bau menyengat, bau formalin, dan kulit terlihat cerah mengkilat.

Ø  Daging kenyal.

Ø  Lebih awet dan tidak mudah busuk walau tanpa pengawet seperti es.

Ø  Ikan berformalin dijauhilalat.

Ø  Tidak terasa bau amis ikan.
 

Menurut IPCS (International Programme on Chemical Safety), secara umum ambang batas aman di dalam tubuh adalah 1 miligram per liter. Bila formalin masuk ke tubuh melebihi ambang batas tgersebut maka dapat mengakibatkan gangguan pada organ dan system tubuh manusia. Akibat yang ditimbulkan tersebut dapat terjadi dalam waktu singkat atau jangka pendek dan dalam jangka panjang, bisa melalui hirupan, kontak langsung atau tertelan.

Gejala akut atau jangka pendek yang dapat terjadi adalah bersin, radang tonsil, radang tenggorokan, sakit dada, yang berlebihan, lelah, jantung berdebar, sakit kepala, mual, diare dan muntah. Pada konsentrasi yang sangat tinggi dapat menyebabkan kematian.

Bila terhirup formalin mengakibatkan iritasi pada hidung dan tenggorokan, gangguan pernafasan, rasa terbakar pada hidung dan tenggorokan serta batuk-batuk. Kerusakan jaringan sistem saluran pernafasan bisa mengganggu paru-paru berupa pneumonia (radang paru) atau edema paru                           ( pembengkakan paru).

Bila terkena kulit dapat menimbulkan perubahan warna, kulit menjadi merah, mengeras, mati rasa dan ada rasa terbakar. Apabila terkena mata dapat menimbulkan iritasi mata sehingga mata memerah, rasanya sakit, gata-gatal, penglihatan kabur dan mengeluarkan air mata. Bila merupakan bahan berkonsentrasi tinggi maka formalin dapat menyebabkan pengeluaran air mata yang hebat dan terjadi kerusakan pada lensa mata.

Apabila tertelan maka mulut, tenggorokan dan perut terasa terbakar, sakit menelan, mual, muntah dan diare, kemungkinan terjadi pendarahan , sakit perut yang hebat, sakit kepala, hipotensi (tekanan darah rendah), kejang, tidak sadar hingga koma. Selain itu juga dapat terjadi kerusakan hati, jantung, otak, limpa, pankreas, sistem susunan syaraf pusat dan ginjal.

DAFTAR PUSTAKA
http://halosehat.com/farmasi/kimia/15-bahaya-formalin-pada-makanan-bagi-kesehatan

Tidak ada komentar:

Posting Komentar