Bahaya Penggunaan Formalin pada Makanan
Formalin
adalah
bahan kimia yang digunakan sebagai pengawet. Sebenarnya formalin berfungsi
sebagai desinfektan, tapi disalahgunakan oleh sebagian orang untuk mengawetkan
ikan demi mencegah kerugian. Formalin berguna sebagai desinfektan karena
membunuh sebagian besar bakteri dan jamur.
Bagaimana mengetahui secara pasti adanya formalin pada
produk pangan?
Deteksi formalin secara kualitatif maupun kuantitatif secara akurat hanya dapat dilakukan di laboratorium dengan menggunakan pereaksi kimia.
Deteksi formalin secara kualitatif maupun kuantitatif secara akurat hanya dapat dilakukan di laboratorium dengan menggunakan pereaksi kimia.
Bagaimana mengenali kemungkinan suatu produk pangan
mengandung formalin sebagai pengawetnya?
Berikut ini terdapat beberapa ciri penggunaan formalin, walaupun tidak terlampau khas untuk mengenali pangan berformalin, namun dapat membantu membedakannya dari pangan tanpa formalin.
Berikut ini terdapat beberapa ciri penggunaan formalin, walaupun tidak terlampau khas untuk mengenali pangan berformalin, namun dapat membantu membedakannya dari pangan tanpa formalin.
Ciri-ciri mi basah yang mengandung formalin:
Ø Tidak rusak sampai dua hari pada suhu kamar (25derajat Celsius) dan bertahan lebih dari 15 hari pada suhu lemari es ( 10 derajat Celsius)
Ø Bau agak menyengat, bau formalin
Ø Tidak lengket dan mie lebih mengkilap dibandingkan mie normal
Ciri-ciri tahu yang mengandung formalin:
Ø Tidak rusak sampai tiga hari pada suhu kamar (25 derajat Celsius) dan bertahan lebih dari 15 hari pada suhu lemari es ( 10 derajat Celsius)
Ø Tahu
terlampau keras, namun tidak padat
Ø Bau agak
mengengat, bau formalin (dengan kandungan formalin 0.5-1ppm)
Ciri-ciri baso yang mengandung formalin:
Ø Teksturnya
sangat kenyal
Ø Tidak rusak sampai lebih dari 1 bulan pada suhu kamar ( 25 derajat Celsius)
Bersih cerah
Ø Tidak
berbau khas ikan asin tidak mudah hancur, serta tidak dihinggapi oleh lalat
bila diletakkan di tempat terbuka.
Ø Tidak
rusak sampai tiga hari pada suhu kamar (25 derajat Celsius).
Ø Warna
insang merahtua dan tidak cemerlang, bukan merah segar.
Ø Warna
daging ikan putih bersih.
Ø Bau
menyengat, bau formalin, dan kulit terlihat cerah mengkilat.
Ø Daging
kenyal.
Ø Lebih awet
dan tidak mudah busuk walau tanpa pengawet seperti es.
Ø Ikan
berformalin dijauhilalat.
Ø Tidak terasa
bau amis ikan.
Menurut IPCS (International Programme on
Chemical Safety), secara umum ambang batas aman di dalam tubuh adalah 1 miligram per liter. Bila formalin
masuk ke tubuh melebihi ambang batas tgersebut maka dapat mengakibatkan
gangguan pada organ dan system tubuh manusia. Akibat yang ditimbulkan tersebut
dapat terjadi dalam waktu singkat atau jangka pendek dan dalam jangka panjang,
bisa melalui hirupan, kontak langsung atau tertelan.
Gejala akut atau jangka pendek yang dapat terjadi adalah bersin, radang tonsil, radang
tenggorokan, sakit dada, yang berlebihan, lelah, jantung berdebar, sakit
kepala, mual, diare dan muntah. Pada konsentrasi yang sangat tinggi dapat
menyebabkan kematian.
Bila terhirup formalin mengakibatkan
iritasi pada hidung dan tenggorokan, gangguan pernafasan, rasa terbakar pada
hidung dan tenggorokan serta batuk-batuk. Kerusakan jaringan sistem saluran
pernafasan bisa mengganggu paru-paru berupa pneumonia (radang paru) atau edema
paru ( pembengkakan paru).
Bila terkena kulit dapat menimbulkan
perubahan warna, kulit menjadi merah, mengeras, mati rasa dan ada rasa
terbakar. Apabila terkena mata dapat menimbulkan iritasi mata sehingga mata
memerah, rasanya sakit, gata-gatal, penglihatan kabur dan mengeluarkan air
mata. Bila merupakan bahan berkonsentrasi tinggi maka formalin dapat
menyebabkan pengeluaran air mata yang hebat dan terjadi kerusakan pada lensa
mata.
Apabila tertelan maka mulut, tenggorokan
dan perut terasa terbakar, sakit menelan, mual, muntah dan diare, kemungkinan
terjadi pendarahan , sakit perut yang hebat, sakit kepala, hipotensi (tekanan
darah rendah), kejang, tidak sadar hingga koma. Selain itu juga dapat terjadi
kerusakan hati, jantung, otak, limpa, pankreas, sistem susunan syaraf pusat dan
ginjal.
DAFTAR PUSTAKA
http://halosehat.com/farmasi/kimia/15-bahaya-formalin-pada-makanan-bagi-kesehatan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar