Pengenalan
Ikan yang berukuran sedang; panjang maksimum sekitar 100 cm FL (fork
length), namun umumnya hanya sekitar 60 cm. Punggung berwarna biru
gelap metalik,
dengan pola coret-coret miring yang rumit mulai dari pertengahan sirip punggung
pertama ke belakang; sisi badan dan perut putih keperakan, dengan
bercak-bercak khas berwarna gelap di antara sirip dada dan sirip perut, yang
tidak selalu ada. Tanpa sisik, kecuali di wilayah corselet dan gurat sisi.
Gigi-gigi
kecil dan mengerucut, dalam satu baris. Sisir saring berjumlah 29-34
pada lengkung insang
yang pertama. Sirip punggung pertama dengan XI hingga XIV jari-jari keras
(duri), terpisahkan dari sirip punggung kedua hanya oleh suatu celah sempit,
yang lebih sempit daripada lebar mata. Duri-duri di awal sirip punggung pertama
jauh lebih panjang daripada duri-duri di belakangnya, membuat tepi atas sirip
depan ini melengkung dalam. Sirip dada pendek, ujungnya tidak mencapai celah di
antara kedua sirip punggung. Terdapat dua tonjolan (flaps) di antara
kedua sirip perut. Sirip-sirip kecil (finlet) 8-10 buah di belakang sirip
punggung kedua, dan 6-8 buah di belakang sirip dubur.
Kebiasaan
Tongkol
como menyebar luas di perairan hangat di kawasan Indo-Pasifik Barat, yakni wilayah Samudera
Hindia mulai dari pesisir timur Afrika
Selatan, Somalia, Laut Merah, Laut Arab, terus ke arah timur ke
pesisir anak-benua India,
pesisir dan laut-laut pedalaman di Asia
Tenggara dan Nusantara, pantai barat Australia;
hingga menyeberang ke sisi barat Samudera
Pasifik, ke utara sampai ke perairan Jepang bagian
selatan, ke selatan sampai ke pesisir timur Austraila, serta ke timur di
kepulauan-kepulauan Pasifik hingga Hawaii dan Kepulauan Marquesas.
Ikan ini bersifat epipelagis dan neritik,
menjelajahi perairan-perairan terbuka bersuhu 18°-29 °C. Sebagaimana tuna yang lain, jenis
ini acap menggerombol dalam campuran berbagai jenis ikan dengan ukuran tubuh
yang sama. Misalnya dengan Thunnus
albacares yang kecil, Katsuwonus pelamis, Auxis sp., dan juga Megalaspis cordyla, dalam kumpulan yang
terdiri dari 100 hingga lebih dari 5.000 ekor ikan.
Tongkol como tidak memilih-milih mangsa;
makanannya terdiri dari udang, kerabat cumi-cumi dan sotong, serta aneka jenis ikan. Pada gilirannya,
tongkol dimangsa oleh setuhuk dan cucut.[4]
Musim
berpijah tongkol bervariasi dari satu tempat ke tempat lain. Di pesisir Afrika timur
berlangsung antara bulan Januari hingga Juli; di Filipina
tercatat antara Maret-Mei; di Indonesia antara Agustus-Oktober, dan di Kepulauan Seychelles
antara Oktober-Mei.
Klasifikasi Dan Morfologi Ikan Tongkol
Ikan tongkol merupakan salah satu jenis ikan yang
sering dikonsumsi masyarakat. Ikan tongkol yang meiliki nama latin Euthynnus
affinis, merupakan jenis golongan ikan tuna yang berukuran kecil. Ikan tongkol
memiliki badan yang memanjang dan tidak memiliki sisik, kecuali pada bagian
garis rusuk. Ukuran ikan tongkol dapat mencapai 1 meter dengan berat 13,6 kg.
Pada umumnya ikan tongkol memiliki panjang tubuh 50-60 cm (Auzi, 2008). Kulit
ikan tongkol berwarna abu-abu dengan daging berwarna merah (Bahar, 2004). Ikan
tongkol banyak dijumpai, terutama di perairan yang terhubung langsung dengan
laut terbuka, yaitu lautan Pasifik dan Hindia.
Klasifikasi
Ikan Tongkol
Klasifikasi Ikan
Tongkol
|
|
Kingdom
|
Animalia
|
Phylum
|
Chordata
|
Sub Phylum
|
Vertebrata
|
Class
|
Pisces
|
Sub Class
|
Teleostei
|
Ordo
|
Percomorphi
|
Family
|
Scombridae
|
Genus
|
Euthynnus
|
Species
|
Euthynnus affinis
|
Morfologi Ikan Tongkol
Ikan tongkol termasuk ikan pelagis kecil karena
panjangnya 20-60 cm tetapi kadang-kadang bisa mencapai 100 cm (Kriswantoro dan
Sunyoto 1986). Berat maksimum ikan tongkol dapat mencapai 13,6 kg. Makanan Ikan
tongkol adalah teri, ikan pelagis dan cumi-cumi.
Ikan tongkol bentuknya seperti torpedo, mulut agak miring, gigi-gigi pada kedua rahang kecil, tidak terdapat gigi pada platinum. Kedua sirip punggung letaknya terpisah, jari-jari depan dari sirip punggung pertama tinggi kemudian menurun dengan cepat ke belakang, sirip punggung kedua sangat rendah. Warna tubuh bagian depan punggung keabu-abuan, bagian sisi dan perut berwarna keperak-perakan, pada bagian punggung terdapat garis-garis yang arahnya ke atas dan berwarna keputih-putihan.
Ikan tongkol bentuknya seperti torpedo, mulut agak miring, gigi-gigi pada kedua rahang kecil, tidak terdapat gigi pada platinum. Kedua sirip punggung letaknya terpisah, jari-jari depan dari sirip punggung pertama tinggi kemudian menurun dengan cepat ke belakang, sirip punggung kedua sangat rendah. Warna tubuh bagian depan punggung keabu-abuan, bagian sisi dan perut berwarna keperak-perakan, pada bagian punggung terdapat garis-garis yang arahnya ke atas dan berwarna keputih-putihan.
Pada famili Scombiridae lainnya, ikan tongkol cenderung membentuk kumpulan multi spesies menurut ukurannya, misalnya dengan kumpulan Thunnus albacares, Katsuwonus pelamis, Auxissp, dan Megalopis cardyla.
Daging ikan tongkol memiliki komponen yang utama adalah air, protein, dan lemak, yang berkisar antara 98% dari total berat daging. Komponen yang terkandung dalam ikan memiliki pengaruh terhadap nutrisi serta sifat fungsi, kualitas sensori dan stabilitas penyimpanan daging. Komponen lain yang terkandung seperti karbohidrat, vitamin dan mineral hanya berkisar 2%, yang dapat membantu proses metabolisme saat ikan tongkol sudah dalam keadaan mati (Sikorski, 1994).
Daging ikan tongkol memiliki jaringan pengikat otot yang jumlahnya sedikit, hal ini yang menjadikan ikan tongkol salah satu ikan yang dagingnya dengan mudah dicerna. Selain itu ikan tongkol memiliki kandungan unsur hara minor berupa mineral penting, seperti iodium dan flour. Kandungan air pada ikan tongkol akan menurun saat musim panas, dan kandungan lemaknya menjadi maksimal. Ikan tongkol memiliki kandungan gizi yang tinggi (Lassen, 1965, dalam Suwamba, 2008). Kandungan gizi yang terdapat pada ikan tongkol yaitu, protein 21,60-26,30%, lemak 1,30-2,10%, air 71-76,76%, mineral 1,20-1,50% dan abu 1,45-3,40% (Suzuki, 1981). Selain itu ikan tongkol juga diperkaya kandungan lemak omega 3. Kandungan gizi tersebut sangat baik untuk tubuh dalam memenuhi kebutuhan gizi serta pertumbuhan (Sanger, 2010). Kandungan asam lemak yang terdapat pada ikan tongkol yaitu asam lemak omega 3 dan 6. Menurut Ali Khomsan (2006), total kandungan asam lemak omega 3 adalah sebesar 1,5 g/100 g dan asam lemak omega 6 sebesar 1,8 g/100 g. Salah satu fungsi dari asam lemak omega 3 yaitu, sebagai prekursor asam lemak esensial linoleat dan linolenat. Asam lemak esensial merupakan asam lemak yang tidak diproduksi oleh tubuh, melainkan harus didapatkan dari luar tubuh, seperti didapatkan dari asupan makanan.
Di
Indonesia sendiri, ikan tongkol merupakan salah satu jenis ikan yang populer
dan disukai oleh hampir seluruh kalangan masyarakat Indonesia. Hal ini
disebabkan oleh harganya yang terjangkau, dan manfaatnya yang tinggi dan baik
untuk kesehatan tubuh. Meskipun harganya murah, manfaat ikan tongkol ini tidak
jauh berbeda dengan manfaat makanan laut
jenis lainnya, beberapa diantaranya adalah :
1. Menjaga Kesehatan Mata
Salah
satu sumber menyebutkan bahwa, penelitian yang dilakukan oleh John Hopkins
School of Medicine mengungkapkan bahwa kandungan manfaat omega 3 yang terdapat
pada ikan tongkol ini, dapat mengurangi resiko mengalami AMD (Age Macular
Disease) atau jenis penyakit mata yang disebabkan oleh penuaan. Selain itu,
kandungan omega 3 ini juga akan menurunkan angka resiko anda mengalami
kerusakan pada mata.
2. Menyembuhkan Penyakit Rematik
Anda
sering merasakan nyeri dan sakit akibat rematik? Selain mengkonsumsi
obat-obatan rematik, ternyata ikan tongkol ini juga dapat membantu dalam proses
penyembuhan penyakit rematik yang di derita. Ikan tongkol dapat anda olah
sesuai selera,seperti :
·
Digoreng
·
Dibuat sup
·
Ikan tongkol balado
·
Sebagai campuran pada masakan lain,
seperti nasi goreng atau mie goreng
Anda
dapat mengkonsumsi olahan ikan tongkol tersebut setiap hari apabila ingin
membantu proses penyembuhan rematik yang parah.
3. Dapat Mencegah Anemia
Ikan
tongkol memiliki kandungan manfaat zat besi alami,
yang dapat membantu untuk mencegah terserang anemia. Anemia yang diderita
dapat memunculkan gejala-gejala seperti :
·
5 L (letih, lesu, lunglai, lemah, dan
lemas)
·
Daya tahan tubuh menurun
·
Pegal pegal pada bagian persendian
·
Wajah memucat
·
Mudah terserang berbagai macam penyakit.
Namun
perlu diperhatikan, apabila ingin mengkonsumsi ikan tongkol untuk mencegah
terjadinya anemia, pastikan untuk tidak menggoreng ikan tongkol. Rebuslah
ikan tongkol segar dan buatlah menjadi semacam sup untuk dikonsumsi setiap
harinya.
4. Mencegah Ejakulasi Dini
Ternyata,
tidak hanya dagingnya yang bermanfaat bagi kesehatan tubuh, namun bagian insang
dari ikan tongkol ini dapat membantu untuk mengatasi dan mencegah
ejakulasi dini. Berikut ini cara mengolahnya :
·
Rebus insang dari ikan tongkol segar
dengan menggunakan 3-4 lembar daun jeruk purut
·
Tambahkan garam, masak hingga mendidih
·
Minum airnya kira-kira 1 sampai 2 jam
sebelum melakukan hubungan
Namun
demikian, manfaat ini sepertinya belum teruji secara ilmiah dan hanya menimbulkan
unsur sugestif, sehingga masih harus diteliti lebih lanjut.
5. Menjaga kesehatan jantung
Selain
untuk menjaga kesehatan mata dan tubuh, kandungan omega 3 yang terdapat pada
ikan tongkol, mampu menjaga kesehatan jantung anda. Kandungan omega 3 ini dapat
menjaga detak jantung sehingga memperkecil kemungkinan terjadinya serangan
jantung. Khasiat seperti ini juga di dapat pada :
6. Meningkatkan kemampuan kognitif
Omega
3 yang tekandung dalam ikan tongkol dapat membantu mengembangkan kemampuan
berpikir dan kemampuan kognitif seseorang. Selain bermanfaat bagi yang ingin
meningkatkan kemampuan kognitif, dapat juga bermanfaat bagi ibu yang sedang
mengandung, agar kemampuan kognitif dari bayi menjadi semakin baik.
7. Detoksifikasi hati
Kandungan
selenium yang terdapat pada ikan tongkol dapat membantu organ hati untuk
melakukan proses detoksifikasi atau pengeluaran racun tubuh. Selenium dapat
mempercepat dan membantu proses tersebut. Kemampuan detoksifikasi ini juga
terdapat pada :
8. Melindungi saluran pencernaan
Lagi-lagi,
kandungan omega 3 yang terdapat pada ikan tongkol sangat bermanfaat bagi
kesehatan tubuh kita. Manfaat lain omega 3 ini, adalah membantu dalam menjaga
saluran pencernaan tubuh. Hal ini dapat mengurangi resiko terjadinya kanker
pada organ-organ pencernaan dan juga membantu mencegah terjadinya kanker
ovarium pada wanita.
9. Kandungan protein yang tinggi
Ya,
ikan tongkol merupakan salah satu jenis ikan laut yang memiliki kandungan
protesin yang tinggi. Protein pada ikan tongkol sering dimanfaatkan sebagai
asupan protein yang rendah lemak, biasanya sebagai pengganti manfaat daging
merah. Berikut ini adalah beberapa manfaat dari protein yang terkandung di
dalam ikan tongkol :
·
Meningkatkan masa otot
·
Menambah daya tahan tubuh
·
Memperkuat otot
·
Mengikat lemak
·
Memberikan energy lebih bagi tubuh
10.
Mencegah terjadinya obesitas
Ikan
tongkol memiliki kandungan EPA yang tinggi. EPA yang tinggi ini dapat
menstimulasi munculnya hormon leptin yang dapat menghindari keinginan untuk
mengkonsumsi makanan yang berlebihan. Dengan menghindari konsumsi makanan yang
berlebihan ini, maka akan terbantu dalam mencegah terjadinya obesitas pada
diri.
Itulah
beberapa manfaat dari ikan tongkol yang bisa diperoleh. Perlu diingat, khasiat
dan manfaat ikan tongkol ini akan lebih optimal ketika mengolah ikan tongkol
dengan bahan-bahan yang bernutrisi tinggi lainnya, sehingga sangat bermanfaat
bagi kesehatan tubuh.
DAFTAR PUSTAKA
https://manfaat.co.id/manfaat-ikan-tongkol
Tidak ada komentar:
Posting Komentar